Lihat River Flow Traveller di peta yang lebih besar

Tahun ini, kembali aku membuat sebuah gebrakan baru, yaitu sebuah kegiatan dalam bentuk traveling, namun dalam cita rasa yg tidak seperti biasanya.Travel kali ini terhitung santai, dan tidak menguras tenaga, karena hanya duduk-duduk santai didalam perahu motor yg disebut Bangkong di Sambas.

Awal ide ditemukannya kegiatan ini tidaklah lumrah, boleh dikatakan spontan tanpa perencanaan sama sekali, berawal dari iseng-iseng kumpul, lalu merasa jenuh dengan aktifitas yg ada, lalu di mulai pembicaraan ringan mengenai kegiatan yg akan dilaksanakan, dan akhirnya di sepakati utk kegiatan travel menjalani sungai, yaitu sungai Teberrau yg jarang dilalui masyarakat.
Perencanaan awal mengenai alat transportasi, menggunakan peralatan yg dimiliki oleh para anggota, namun fakta berbicara lain, untuk bangkong, tidak bisa dipergunakan karena masih baru, tidak diperbolehkan utk dibawa menggunakan mesin, takut cacat pada bodynya.Untuk mesin, hari minggu mau dipakai, ya sudahlah kupikir, cari upaya lain, yaitu penyewaan.

Beruntung di Sambas ada penyewaan bangkong plus mesin perahu tempel dengan kisaran budget Rp 300.000,.Masalah uang, tidak menjadi kendala, karena selain dari peserta ditarik biaya Rp 10.000,/orang, juga ada sedikit dana pelaksanaan fogging kemarin yg dilaksanakan oleh anggota SBH.Hasil kerja keras mereka disulap menjadi kegiatan travel, cukup sebanding pikirku utk melepas stress.

Para peserta yg ingin ikut di kehendaki untuk kumpul pada pukul 06.00 WIB, dengan pakaian Pramuka dan lapangan, namun yg namanya istilah jam karet tetap saja berlaku, sampai jam 06.50 WIB, peserta yg terakhir, yg sedari tadi ditunggu-tunggu akhirnya datang.Dan kamipun langsung menuju sungai tempat perahu bangkong bersandar.Tanpa basa-basi lagi semua peserta naik, dan mesinpun dihidupkan.

Peserta naik ke Bangkong

Perlahan tapi pasti sang juru mudi yg tidak lain adalah Ketua Dewan Kerja Saka, Saka Bakti Husada



Tahun ini, bertepatan tanggal 8 Juli 2011, kami kembali lagi ke pulau nan eksotis di Kalbar ini, yaitu Randayan.
Kali ini, jumlah peserta yg ikut serta cukup ramai, jauh meningkat dari sebelumnya, yg terdiri dari anak SBH ranting Sambas dan ranting Sajad.Utk 2 ranting yg rencana awalnya mau ikut seperti SBH Pemangkat dan SBH Tebas, mengurungkan niat, dgn alasan mereka masing-masing.



View Travel Surviving III Route in a larger map

Setelah sekian lama tidak aktif di blog, kini aku kembali menulis, cerita tentang Travel Surviving III menggugah semangatku utk melanjutkan mengisi blog yg mulai terlupakan ini.Tergugah karena pengalaman kali ini sangat luar biasa berbeda dari yg sebelumnya, bukan berarti pengalaman yg lalu tidak seru, tetapi perbedaanlah yg membuatku kembali berpikir, sungguh sebuah terobosan yg terjadi secara spontan menurutku yg membuat kegiatan ketiga ini menjadi istimewa.

Ok, sekarang aku jelaskan sedikit tentang Travel Surviving, yg bermaksud sebuah perjalanan jauh dan cukup panjang serta melelahkan, dilaksanakan selama 4 hari 4 malam, menyusuri perkampungan di sepanjang sungai didaerah Kab. Sambas, yg kali ini pilihannya tertuju diseputar wilayah Kec. Sejangkung, Kec. Sajad dan Kec. Sambas.

Enjoy it!!

Dalam perjalanan kali ini, dilakukan survey rute, tidak seperti travel sebelumnya, seperti survey lokasi yg ingin dilalui, rest point, dan lain sebagainya, mengingat perjalanan kali ini melalui rute hutan sekitar 40%, aku harus mempunyai pegangan jelas ttg kondisi, letak, dan kemungkinan-kemungkinan lainnya tentang hutan yg ingin dilalui, utk urusan teknis lainnya, tidak ada persiapan-persiapan teknis yg berarti seperti kegiatan-



Setelah berhasil melaksanakan kegiatan X-Weather@SELINDUNG tahun lalu, 2009, kini Saka Bakti Husada Ranting Sambas kembali mengulang momen tersebut, yaitu sebuah kegiatan perkemahan menantang cuaca didaerah pegunungan yang jauh dari pemukiman penduduk dengan perlengkapan kemah yang cukup untuk menghadapi kerasnya cuaca dan liarnya hutan serta penghuninya pada bulan Desember.Tempat yang terpilih tetap gunung Selindung, di Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.Untuk kegiatannya sendiri tidak terlalu banyak, dan persis seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya rekreasi, karena kebetulan sekarang adalah masa liburan sekolah, dan sebagian besar anggota Pramuka Saka Bakti Husada ranting Sambas sudah merencanakan kegiatan ini sejak awal sesuai agenda mereka, dan kebetulan hampir sebagian peserta belum pernah mengikuti perkemahan semacam ini dimanapun dan kapanpun, kecuali yg tahun lalu udah pernah ikut X-Weather.