X-Weather@SELINDUNG, sebuah kegiatan perkemahan menantang cuaca didaerah pegunungan yang jauh dari pemukiman penduduk dengan perlengkapan kemah yang cukup untuk menghadapi kerasnya cuaca dibulan Desember ini.Tempat yang terpilih adalah gunung Selindung, di Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

The Waterfalls
Untuk kegiatannya sendiri tidak terlalu banyak, hanya rekreasi, karena kebetulan sekarang adalah masa
liburan sekolah, dan sebagian besar anggota Pramuka Saka Bakti Husada ranting Sambas tidak memiliki planning lain kecuali mensukseskan kegiatan ini, yang mana hampir keseluruhan peserta belum pernah mengikuti perkemahan semacam ini dimanapun dan kapanpun.

Shocked by the Swamp

Antusiasme anggota cukup tinggi, yang mana hampir semua peralatan yang aku sarankan, mereka beli, seperti matras militer, sleeping bag, ransel, obat-obatan, perlengkapan tenda dan lain-lain.Bagi mereka, ini merupakan pengalaman pertama dan sebagai perkemahan latihan untuk menuju daerah yang lebih keras dan berat lagi, yaitu Gunung Bawang, di Kabupaten Bengkayang.

calon batu mak jage

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 25 Desember hingga 27 Desember 2009, bertepatan dengan hari raya Natal bagi umat Kristen.Sebelum keberangkatan, mereka sudah di bekali dengan materi dan tehnik perkemahan dimusim hujan, termasuk kesiapan mental dalam menghadapi lokasi tersebut yang dipercayai terkenal angker bagi masyarakat setempat dan sebagian masyarakat Sambas.

Karena ini bukanlah perkemahan pertama kali buatku, tetapi yang kelima, maka aku tau betul dengan keperluan dan permasalahan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam perkemahan tersebut, termasuk masalah sanitasi, juga sudah menjadi perhatian penting bagiku, mengingat hampir sebagian peserta adalah anggota putri.

WC darurat

Peserta dikehendaki untuk kumpul di eks-kantor Dinas Kesehatan Kab. Sambas, pada pukul 06.15 WIB, karena daerah tersebut merupakan tempat laluan kenderaan umum yang akan dipergunakan sebagai media transportasi menuju lokasi.Namun fakta berbicara lain, peserta yang kumpul pada jam tersebut hanya sebagian, sebagiannya lagi belum datang, diperparah lagi dengan masalah tenda yang belum diambil dari tempat penyimpanan dan masalah-masalah lain yang cukup membuat aku pusing. Ya, begitulah kenyataannya, setiap kali akan melaksanakan kegiatan, pasti hal-hal sepele semacam ini timbul.

Aku tidak mau pusing, kusuruh mereka para peserta untuk segera berbenah semua keperluan dan perlengkapan yang kurang, termasuk bambu kuning, yang menjadi persyaratan wajib untuk ke gunung.Waktu sudah menunjukkan pukul 08.10 WIB, akhirnya semua perlengkapan sudah siap, dan pesertapun sudah siap, tanpa mengulur waktu lagi, aku cari bis untuk membawa mereka menuju ke lokasi yang diperkirakan sekitar 1.5 jam masa tempuhnya.


Begiru perlengkapan dan peserta sudah naik kenderaan, merekapun segera diberangkatkan, setelah itu, akupun segera menyusul menggunakan kenderaan bermotor mengikuti mereka dari belakang, sebelumnya aku singgah dulu ke Pertamina untuk mengisi bensin hingga penuh, maklum perjalanannya lumayan jauh, dan motorku nantinya juga ikut mendaki hingga keatas gunung.

Dalam perjalanan mereka, sekali-sekali mereka berhenti untuk menjemput peserta lain yang rumahnya berada diluar kota Sambas dan berada dalam satu jalur dengan rute bis tersebut, seperti Desa Sui. Pinang (38, 40), Desa Sebawi, dan yang terakhir Desa Mensere di Kecamatan Tebas, setelah semua peserta naik, segera sang supir memacu kenderaannya menuju lokasi kegiatan kami.

Masuk sebuah SMS, meminta aku untuk beli sebuah kaleng gas untuk kompor gas portabel, kusarankan mereka berhenti di kota Pemangkat untuk membeli keperluan tersebut.Namun, karena mereka lebih lambat dari pacuan gas motorku, akhirnya aku sendiri yang membelinya disebuah supermarket terkenal dikota tersebut, begitu ketemu mereka, segera gas tersebut kuberikan kepada mereka dan perjalananpun dilanjutkan kembali.

Karena jarak antara kota Pemangkat dan Kecamatan Salatiga tidak terlalu jauh, berkisar 10 Km, tidak sampai 20 menit kemudian, kamipun sampai dilokasi secara bersamaan, karena aku selalu mengikuti kenderaan mereka dari belakang, takut-takut ada yang tercecer dari bagasi mereka.Waktu menunjukkan pukul 09.38 WIB saat pertamakali mereka menginjakkan kaki keluar dari bis yang mengantar mereka.Sesegera mungkin mereka membongkar semua perlengkapan dan bawaan mereka dari bis tersebut yang dibantu oleh sang kernet bis, tidak lupa aku membayar ongkos yang lumayan cukup murah.

warung tempat transit
Setelah selesai bongkar, dan bis pun telah pergi, mereka ku sarankan untuk istirahat sejenak di warung sambil makan bekal mereka dan sedikit briefing sebelum menempuh perjalanan yang cukup jauh diiringi teriknya sengatan matahari, di Jumat pagi, yaitu 4 Km ( tidak jauh sih, tapi lumayan untuk pemula seperti mereka).

Waktu menunjukkan pukul 09.45 WIB, semua peserta dan senior mereka berkumpul diwarung untuk istirahat.Sambil mempersiapkan keperluan perjalanan, dan selesai makan untuk mengisi tenaga, briefing pun dimulai, yaitu tentang perjalanan, teknis dan hal-hal tak terduga yang bisa saja terjadi serta masalah tata krama, baik dengan masyarakat setempat ataupun masyarakat "setempat".

sebelum memulai perjalanan

Waktu sekarang sudah pukul 10.10 WIB, pesertapun mulai bergerak, dikomandoi oleh beberapa senior mereka dan aku sendiri sebagai sweeper, menggunakan motor mengikuti mereka dari belakang.Mengingat hari ini adalah Jumat, maka bagi anggota putra yang ingin melaksanakan sholat Jumat, untuk segera mencari mesjid terdekat sambil beristirahat menghadapi perjalanan selanjutnya.

Lumayan berat perjalanan ini, karena sepanjang jalan, banyak sekali jalan yang rusak, disebabkan hujan yang mengguyur berhari-hari sehingga membuat kami kesulitan melewatinya, disana-sini banyak sekali kubangan lumpur, untung sepeda motor yang kugunakan sudah didesain untuk medan seperti ini, bagiku tidak menjadi masalahlah.Tetapi bagi mereka, ada lucunya juga, sebagian mengganti sepatu mereka dengan sendal yang mereka bawa, karena sepatu mereka sering sangkut dilumpur.

Hampir 2,5 jam mereka berjalan, akhirnya mereka berhasil mencapai dusun terakhir, dan waktu sekarang menunjukkan pukul 12.46 WIB.Mereka istirahat sejenak untuk melepas lelah dan persiapan lainnya, karena setelah ini, perjalanan cukup melelahkan, yaitu menaiki gunung tersebut, walaupun hanya dikaki gunung, tetapi cukup membuat mereka kewalahan dan tidak berdaya, karena perjalanan sebelumnya yang cukup menguras tenaga.

dusun terakhir
Sebelum naik, mereka diingatkan kembali mengenai tata krama sebelum naik ke gunung tersebut dan sebelum menyeberangi sungai yang menjadi pemisah antara 2 lahan yang berbeda.

Secara serentak mereka melanjutkan perjalanan, dan dimulai pada pukul 13.05 WIB.Satu persatu peserta melalui sungai dan menanjak kaki gunung dengan wajah kusut karena kelelahan.Sekali-sekali mereka berhenti duduk ditanjakkan untuk mengambil nafas, terpancar diwajah mereka betapa melelahkannya perjalanan ini, tetapi karena tujuan mereka sudah dekat, semangat mereka kembali lagi sebagai trigger atas kesuksesan mereka sendiri.

EIGER Excelsior 65

Ternyata hal tersebut menimpa diriku juga, karena kelelahan setelah melalui jalan berlumpur dan beratnya tas keriel yang kubawa,EIGER Excelsior 65, begitu memulai naik tanjakan dikaki gunung, aku tidak mampu untuk melanjutkan lagi, karena beban yang kubawa cukup berat, lalu kuputuskan untuk meninggalkan motorku dikaki bukit sebentar, lalu melanjutkan pendakian dengan jalan kaki untuk mengantar tas keriel di base camp yang ku pilih, dekat dengan air terjun.Waktu menunjukkan pukul 13.59 WIB begitu aku mencapai base camp, sebagian anggota dan senior yang sudah sampai duluan istirahat sejenak sambil mengatur nafas dan mengembalikan tenaga.

Setelah istirahat sejenak, kuajak beberapa anggota putra dan senior putra untuk turun kembali membantu peserta lain yang belum naik ke gunung.Begitu turun, kami menunggu ketibaan mereka, yang mana membawa bambu dan tenda yang lumayan berat jika tidak dibantu.Begitu mereka muncul, segera aku start motorku kembali untuk melanjutkan perjalananku membawa motorku ke base camp, yang menurut sebagian masyarakat adalah hal yang mustahil, tapi tidak bagiku, karena pada perkemahan sebelumnya, aku berhasil mebawa motorku naik hingga ke atas.Jadi, untuk kali ini, aku harus berhasil juga, malu dong kalo ngga bisa!!!

Perjalanan yang keras dan menguras tenaga, aku benar-benar kelelahan dan capek, karena aku sama sekali belum makan, dan malam sebelumnya, aku kurang tidur karena alasan pekerjaan yang harus kuselesaikan sebelum aku tinggalkan untuk pergi camping.Hanya berbekal 2 botol air minum Pocari Sweat, that's my live savior, masalah terjalnya perjalanan menjadi enteng.Yah, setidaknya mudahlah, walaupun tidak enteng-enteng amat!!!!

Begitu berhasil melewati bukit pertama, aku terkapar di atas bukit tersebut sambil mengatur nafas kembali untuk menghadapi tanjakan berikut yang terus terang cukup membuat aku takut, karena bersebelahan dengan jurang, dan tidak pernah ada kenderaan lain yang berani atau berhasil naik daerah tersebut kecuali motorku.Masalah timbul lagi, 2 botol air Pocari Sweat sudah habis kuteguk untuk tanjakan pertama, untuk yang kedua ini, apa sanggup tidak ya!!!
Mau minta sama anggota lain aku tidak mau, karena itu sudah melanggar peraturanku sendiri, lalu solusinya bagaimana!!!!????

Setelah dipikir-pikir, tidak ada solusi lain, kecuali melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi, dengan bermodal nekad dan tenaga secuil, kutancap gas menuju base camp, begitu mulai memasuki tanjakan terjal dan berbatu yang kutakuti, akhirnya aku berhasil!!!!!!!!!!!!!

Apanya yang berhasil, hampir berhasil adalah, malah skenario terparah hampir terjadi, motor hampir masuk kejurang, beruntung aku sigap, menarik tuas rem depan, karena ban belakang sudah mulai memasuki daerah miring menuju jurang.Permasalahan timbul disebabkan sebongkah batu yang menghalangi perjalananku, namun tidak kugubris karena kupikir tidak masalah.Begitu ban belakang menginjak batu tersebut, tiba-tiba batu tersebut terlepas dari tanah dan terpental sehingga membuat gesekan ban belakang spontan bergeser ke arah kiri mendekati jurang dan ditambah beban motor yang lumayan berat, dan daerah yang miring serta terjal, akhirnya aku berhasil mendekati jurang, he,he,he....

Terus, mau gimana ya, aku sudah kelelahan sekali, kemudian mau start motor ngga bisa karena motornya ngga bisa dinaiki, berada dibibir jurang, mau menetralkan posisi gear saja susah.Yang bisa kulakukan buat sementara hanya menarik tuas rem cakram depan, dan menunggu anggotaku mungkin ada yang turun, karena tinggal aku sendiri yang berada di belakang, yang lain sudah naik ke base camp.Setelah menunggu, tidak ada yang muncul, kuputuskan untuk sms ke salah satu anggota senior, tetapi tidak ada respon, kemana sih dia!!!

Lalu aku tidak putus akal, ku sms kembali anggota lain untuk memberitahu anggota tersebut membantuku mendorong motor keluar dari bibir jurang.Dan ternyata upayaku berhasil setelah 10 menit kemudian.Mereka tiba juga membantuku mendorong motor keposisi yang aman.Aku betul-betul kelelahan, dirasa cukup aman, kuputuskan untuk meninggalkan motor sementara disitu lalu kembali ke base camp, sambil menunggu tenagaku pulih kembali.

istirahat setelah naik gunung

Waktu menunjukkan pukul 14.27 WIB, kami istirahat semuanya sambil baring-baring ditanah.15 menit kemudian, mereka kuarahkan untuk mendirikan tenda dan WC dilokasi yang sudah kutentukan.Tenda yang dibangun sebanyak 3 buah, 1 tenda putra, 1 tenda putri dan 1 tenda serba guna.Karena beberapa senior mereka yang cukup cekatan dalam hal mendirikan tenda, aku pun tidak merasa risau, kuserahkan tugas tersebut kepada mereka, sementara aku mengawasi beberapa anggota lain untuk mendirikan WC didaerah yang terpisah.

seksi konsumsi
Waktu sudah memasuki pukul 16.33 WIB, semua pekerjaan sudah selesai, baik dari tenda, kelengkapan lainnya, WC dan dapur sudah selesai terlaksana.Setelah mengemas barang pribadi mereka masing-masing, merekapun diinstruksikan untuk siap-siap melaksanakan upacara pembukaan.Begitu memasuki pukul 17.00 WIB, upacara pembukaanpun dimulai, dipimpin oleh diriku sendiri sebagai Pembina upacara, yang diisi dengan amanat-amanat penting selama keberadaan kami disini dan nasehat-nasehat selama menjalani kegiatan ini.15 menit kemudian, upacara selesai, kemudian peserta berganti pakaian untuk mandi di air terjun yang sudah mereka tunggu-tunggu sebelumya.

upacara pembukaan

Karena sudah sore, mereka hanya diperbolehkan mandi seperlunya saja, sekedar melepas gerah dan segera kembali ke base camp untuk makan bersama, kebetulan untuk urusan konsumsi sudah selesai dikerjakan pada waktu mereka mendirikan tenda.

Hari-hari yang melelahkan terlewati sudah, sekarang berganti dengan gelapnya malam, waktu makan pun diisi dengan canda tawa mereka yang merasa puas menuntaskan perjalanan panjang hari ini, sambil melahap nasi sekadarnya, mereka semua berangsur-angsur istirahat di tenda masing-masing, dan sebagian lagi hanya sekedar duduk-duduk untuk menghirup udara dan menikmati pemandangan pegunungan.

makan malam bersama

Pasti para pembaca mengira kalau kisah sedihnya sudah berakhir, karena semua sudah istirahat dengan tenang ditenda masing-masing, ternyata tidak!!!!

Serangan membabi buta oleh nyamuk hutan tidak bisa dicegah sama sekali, dan hal tersebut sudah kuperingatkan kepada mereka sebelumnya, tidak ada obat atau racun apapun yg bisa mencegah nyamuk disini, kecuali sanggul bawang merah, tetapi masalahnya mereka tidak membawa satupun, yah, bisa dibayangkan betapa tersiksanya mereka diserang nyamuk yang ngga putus-putus hingga menjelang pagi hari.Beruntung mereka sudah minum obat anti malaria setelah makan tadi, kalau tidak, resikonya lebih tinggi lagi.Berbagai merk lotion anti nyamuk sudah mereka coba, tetapi tidak ada hasilnya, tetap saja nyamuk menggigit seolah-olah tidak ada apa-apa.

Malam yang cukup melelahkan, aku sendiri tidak bisa tidur hingga pagi hari, tidak tahu yang lainnya, walau ada sebagian yg berhasil tidur karena kecapean, ataupun hanya sekedar memejamkan mata mengistirahatkan tubuh.Tetapi nampak pada tubuh mereka kegelisahan yang cukup mendalam akibat ulah nyamuk-nyamuk tersebut.

Waktu menunjukkan pukul 05.12 WIB, sekarang sudah hari Sabtu tanggal 26 Desember 2009, nyamuk-nyamuk liar sudah pergi karena mereka nokturnal (cuma aktif pada malam hari), kesempatan yang baik bagiku dan lainnya untuk tidur pulas, tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 08.32 WIB, dan sebagian anggotaku sudah beraktifitas.Karena mereka tidak berani sembarangan dan sedang menunggu perintahku, akhirnya aku mulai bangkit juga dari tempat tidur.

Mozaic shape

Aktifitas pertama yang terlintas dibenakku hanyalah mandi sepuasnya di air terjun, tidak mau mensia-siakan peluang, aku langsung ganti pakaian yang diikuti oleh semua anggota untuk mandi bersama-sama.Begitu mencapai air terjun, hilang semua masalah yang mereka alami, hanyut bersama derasnya air terjun yang melintas disepanjang bebatuan cadas.

puncak gunung Selindung
Aktifitas hari ini terlewati dengan mandi, makan, istirahat, tidur dan jalan-jalan.Sore harinya tepatnya pada pukul 15.26 WIB, kami melakukan perjalanan menelusuri pegunungan ini, karena pegunungan yang cukup luas, kuputuskan untuk melakukan eksplorasi kedaerah yang lebih jauh dan tinggi, siapa tau dapat melihat pemandangan yang jauh lebih indah.Dan benar saja, pemandangannya cukup indah, terasa perbedaannya.

Natural Garden

Perjalanan kami lanjutkan dengan tujuan mencari air terjun lain, yang menurut informasi masih ada air terjun yang lebih besar dan tinggi dari yang sudah ada.Perlahan tapi pasti, walau arah tujuannya tidak begitu pasti, kami melakukan perjalanan menyusuri pegunungan ini.Tidak terasa perjalanan kami sudah hampir mendekati puncaknya, kuputuskan untuk mundur kembali, karena air terjun tidak mungkin berada diketinggian seperti itu, kemudian kami berbalik arah, mencari rute lain yang ada.Dalam perjalanan, kami bertemu dengan anggota lain yang ikut menyusul kami, begitu dipanggil dan ketemu, lalu kami melanjutkan perjalanan bersama-sama, tidak lama berjalan, akhirnya upaya kami membuahkan hasil, air terjun tersebut kami temukan, walau tidaklah besar, tetapi paling tidak kami berhasil menemukannya.

air terjun yg dicari
Selesai menikmati perjalanan tersebut, karena hari sudah sore, kamipun kembali menuju base camp untuk berbenah diri.Begitu tiba di base camp, anggota semuanya bersiap-siap untuk mandi di air terjun sambil melepas gerah perjalanan barusan.Selesai mandi, aktifitas berlanjut dengan keperluan dapur, ibadah dan lain-lainnya.


Selesai makan malam, kami mengadakan rapat untuk membahas masalah pulang keesokan harinya, yang mana rencana sebelumnya adalah pagi hari, sedangkan dari sebagian anggota ada yang mengusulkan untuk dilaksanakan sore hari, malahan ada yang mengusulkan pulangnya hari senin saja, karena mereka merasa belum puas menikmati perkemahan ini.

explorations
Hasil rapat belum dicapai, malah hujan yang datang mengguyur kami, cukup deras hujannya, dan aku bersyukur karena memang itulah tujuan perkemahan ini, menghadapi musim penghujan dipegunungan sesuai dengan tema perkemahan ini.Keuntungan lainnya, nyamuk agak berkurang, dan udara serasa dingin, baru kali ini aku bisa menggunakan sleeping bag, karena suhu sudah mengijinkan untuk memakai sleeping bag yang lumayan panas.

Walaupun terjadi kebocoran disana-sini, tetapi tetap saja relatif aman untuk tidur karena mereka masing-masing sudah memiliki matras yang notabene anti air.Hampir semua anggotaku tertidur pulas malam ini, walaupun kelihatan agak lucu dan aneh, karena ada yang tidur menggunakan jaket, jas hujan, kantong plastik dan lain-lain, syukur tidak pakai payung kertas, kalau ada, pasti seremmmm..........

Begitu memasuki pukul 23.35 WIB, hujan pun reda, waktu tersebut kumanfaatkan untuk jalan-jalan melihat air terjun, karena pada umumnya, selesai hujan lebat, pasti debit airnya meningkat drastis, dan benar saja, volume air terjun meningkat drastis, sangat deras dan banyak, sehingga aku hanya tertegun tidak berani melakukan apa-apa.Selesai mengecek kondisi air, akupun bergegas pulang ke base camp untuk melanjutkan istirahatku.

Ternyata beberapa orang anggota senior putra sudah keluar tenda, menyalakan api untuk mengusir dingin, namun aku tetap kembali kedalam tenda, sekedar berbaring.Tedengar ketawa cekikikan dari mereka diluar, aku penasaran, setelah diamati, ternyata mereka sedang memasak bubur kacang hijau sisa "........."an, yang sebenarnya tidak layak konsumsi, namun yah, itulah mereka, tidak jauh berbeda dengan yang di"............."!!!!!

Tidak mau kalah, akupun ikut gabung, karena kalau mau tidurpun aku belum bisa, tidak mengantuk.Selesai menikmati bubur kacang hijau, sambil bercerita, akhirnya hujan kembali turun, kali ini cukup lama dan deras, kamipun bubar dan kembali ke tenda masing-masing untuk melanjutkan istirahat kami buat menghadapi besok pagi.

Pagi menyapa, matahari mulai bersinar disebalik gunung, sekarang sudah memasuki hari Minggu, tanggal 27 Desember 2009, namun tidak digubris oleh mereka, semua tetap masih tertidur pulas hingga waktu menunjukkan pukul 08.22 WIB, akupun bangkit dari peraduanku, dan sebagian sudah beraktifitas seperti biasanya.Namun yang pasti mereka sebenarnya menantikanku untuk mandi di air terjun.Begitu perintah keluar, spontanitas mereka bergerak untuk mandi pagi sambil bermain.


Selesai mandi, kembali kami berbenah diri, lalu membenahi tenda dan lain-lain siap2 untuk pulang.Selesai berbenah, tepat pada pukul 10.10 WIB, kamipun pulang dengan apel penutup kegiatan ini.Perjalanan berlanjut dengan menuruni gunung, hingga menuju dusun terdekat, disini rencananya kami mau sarapan dengan membeli makanan, namun, tidak ada yang buka, mungkin karena hari hujan semalam, pengunjung berkurang.

Suiton!!Emberihakii !!!

Tanpa makan dan minum sekedarnya, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan yang melelahkan ini, namun kusarankan jika mereka menemui warung atau sejenisnya, usahakan untuk istirahat sejenak sambil mengisi perut yang kosong.Tepat pukul 10.42 WIB, perjalanan pun berlanjut, dan aku sendiri bergegas menuju jalan raya untuk menunggu bis carteran kami kemarin.

perjalanan pulang
Aku tiba pada pukul 11.10 WIB, tidak lama waktu berselang, bis tersebutpun datang, lalu memparkirkan kenderaannya sambil menunggu kedatangan peserta lainnya.Dirasa cukup lama, lalu kuturunkan tas kerielku untuk menyusul mereka, ternyata mereka sedang istirahat diwarung sambil makan mie rebus dan minum es.Mereka kuperintahkan untuk segera berangkat, karena bis jemputan sudah menunggu.

Kira-kira 1 jam kemudian, rombongan pertama berhasil menyelesaikan perjalanannya, diikuti sisanya setengah jam kemudian.Waktu menunjukkan pukul 13.03 WIB, mereka istirahat sejenak, sambil mengemaskan barang bawaan diatas mobil.Serasa cukup istirahatnya, merekapun kukomandoi untuk segera berangkat pulang, diikuti aku dan anggota senior yang menggunakan motor, membuntuti bis mereka dari belakang.

Satu setengah jam kemudian, akhirnya kami tiba di kota Sambas dengan selamat, diiringi cerita pengalaman yang cukup seru dan menggembirakan bagiku ( walau tujuan utamaku gagal total!!!) tapi itu tidak menjadi masalah, dilain hari pasti bisa.Tidak tau bagaimana menurut anggota yang lain, apalagi yang baru pertama kali melakukannya, mungkin jawaban mereka beragam, dan yang pastinya mereka merasa cukup senang dan gembira,.....

Innyan ke Yak!!!!!!!!!

Who's the Strongest!!!



The End.











This entry was posted on Tuesday, December 29, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: