The Randayan Island

Ha,ha,ha...........
Judul yg cukup aneh ya, ditiru dari salah satu Motto negara Malaysia tentang pariwisata dinegara mereka.Karena bahasa kami tidak jauh berbeda, sesama orang Melayu, aku pikir bukanlah sebuah masalah, atau boleh dibilang inilah klaim pertama kali orang Indonesia terhadap kepemilikan negara Malaysia,...ha,ha,ha....No offense everyone, just kidding...........

Shore at Randayan
Sekarang kembali kecerita semula, Jom Melancong, CUTI-CUTI SBH,...Kenapa diberi nama sedemikian, karena menurutku ide kata-katanya lucu dan unik, terus inilah kegiatan pertama kalinya organisasi ini melakukan kegiatan pariwisata, yaitu wisata bahari.

Pemilihan tempat sengaja dipilih Pulau Randayan, karena pulau ini merupakan salah satu ikon Kalimantan Barat, sebuah pulau nan eksotis dan sangat indah, sebuah pulau pribadi yg disulap menjadi sebuah tempat wisata bahari yang cukup menguras kantong, karena apa yg kita dapatkan disini, tidak mungkin pernah sama dengan tempat wisata yg lainnya yg ada di Kalbar, kalau mau buat perbandingan, tidak ada tempat wisata seindah atau setanding dengan tempat ini, kalau tidak percaya, coba saja.


Upper view of the coral
Salah satu keindahannya adalah terumbu karang yg masih asli, tumbuh subur didasar lautan, dengan variasi warna yg cukup memukau mata, serta banyaknya ikan yg hidup dilingkungannya, membuat aku pribadi merasakan sebuah keindahan yg jarang atau tidak ada selain ditempat ini.Aktifitas snorkling disini tidak perlu peralatan canggih, cukup sebuah kacamata air, sudah bisa menikmati keindahan terumbu karangnya, yg berada dikedalaman setengah hingga 2 meter saja dari atas permukaan air.Namun cukup disayangkan, aku tidak memiliki kamera bawah air, jika ada, pasti akan kufoto dan ku upload disini.

Aku sudah mengenal pulau ini sejak tahun 2000 silam, ketika itu aku sering sekali ke pulau Lemukutan yg berada berdekatan dgn pulau ini, dari dulu ingin sekali rasanya bermain ke pulau ini, namun karena tidak bebas, alias berbayar, terpaksa kuurung niat tersebut.
Lalu, beberapa bulan yg lalu, terjadi sesuatu hal yg cukup mengecewakanku, anggotaku melakukan sebuah tindakan ceroboh dan bodoh sekali, dan cukup membuatku kesal sekali, secara tiba-tiba saja muncul ide utk berwisata ke pulau Randayan, sekaligus menghilangkan rasa kesal dan stress karena rutinitas sehari-hari.

Sambutan yg cukup baik dan antusias dari mereka, saking semangatnya, hampir semua ingin ikut kesana.Tapi hatiku berkata lain, dan ternyata benar dugaanku, mereka banyak sekali yg tidak ikut alias mengundurkan diri, sebuah keputusan yg cukup lucu bagiku, karena utk perjalanan wisata ini, hampir semua jenis biaya  yg diperlukan kutanggung sendiri alias gratis buat mereka, baik itu dari biaya konsumsi, sewa cottages, tiket masuk ke pulau, dll mereka cukup mengeluarkan ongkos transport yg relatif kecil tapi tidak mau ikut?!

Yah, sudahlah, memang belum rejeki mereka toh....

Hari jumat, aku sendirian berangkat ke Singkawang utk memesan tiket sewa cottages di kantor pemasaran mereka di Pasir Panjang, pagi2 aku sudah berangkat.Begitu sampai di sana, aku disarankan utk membeli tiket langsung ke pulau saja, karena ketidakpastian cuaca sabtu besok, akupun setuju dan berpamitan pulang langsung menuju ke Sambas.Tidak sampai 2 jam aku sudah pulang ke Sambas, maklum awan mendung terus-terusan mengejarku sejak dari Pemangkat, otomatis aku tancap gas sesegera mungkin.


Pulau Penatah Kecil

Rencana keberangkatan adalah Sabtu keesokan harinya,semua travel trip sudah disiapkan, termasuk masalah bis yg akan mengantar kami ke sana.Aku konfirmasi lagi anggotaku, siapa-siapa yg positif ikut, setelah di cek, total yg berangkat 2 putra, 2 putri, sangat sedikit sekali, tapi tidak masalah, yg penting jangan sampai batal.

Hari Sabtu pun tiba, jam 6.00 pagi mereka kusarankan utk kumpul disalah satu rumah anggota, yg cukup disayangkan, anggota tersebut tidak bisa ikut alias dilarang orang tuanya.Begitu semua mereka sudah berkumpul, perjalananpun dimulai, sepanjang 80KM menuju Teluk Suak di Kecamatan Sui Raya, Kab. Bengkayang.

Tidak ada kendala yg berarti dalam perjalanan ini, selain salah satu anggota yg mengalami mabuk kenderaan saja.Sekitar 2 jam berlalu, akhirnya kami tiba di lokasi tujuan, setelah selesai bongkar muatan, kami langsung menuju dermaga penyeberangan.


Dermaga Teluk Suak

Setelah sampai di dermaga, kamipun segera naik ke kapal penumpang yg sudah menunggu kedatangan kami, cukup ramai rupanya, ada rombongan lain yg berasal dari Pontianak, sekitar 80 orang menyewa sebuah kapal motor utk menuju ke pulau Lemukutan, dan sebuah kapal lagi menuju ke pulau Kabung, sedangkan rombongan kami cuma 6 orang tapi menuju ke pulau Randayan ??,ckckckck
 
Aktifitas di dermaga

Perjalanan lautpun segera dimulai, apes bagi salah satu anggotaku, sudah lemas gara-gara mabuk kenderaan tadi, sekarang naik kapal ditambah gelombang yg bisa bikin mual, nasiblah....
Perjalanan diperkirakan sekitar 1,5 jam, sekarang waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB, berarti sekitar pukul 10.00 WIB sudah nyampai ke tujuan.
  Pulau kosong tak berpenghuni

Ternyata dugaanku meleset, karena ada beberapa penumpang yg akan turun di pulau Penatah kecil, mau tidak mau kami harus berhenti sambil menunggu proses evakuasi penumpang selesai, lumayanlah, walau pun memakan waktu tapi kami bisa menikmati pemandangan pulau yg ada penghuninya tersebut, begitu juga dengan keindahan fauna lautnya, yg tanpa disengaja seekor penyu ikut menyapa kedatangan kami, sayang kameranya tidak bisa memotret didalam air.


Daerah pemukiman Nelayan

Begitu selesai mengantar penumpang, perjalananpun dilanjutkan, dan langsung menuju ke arah pulau Randayan.

 Pinggiran Pulau Penatah kecil

Perjalanan dari Pulau Penatah kecil ke Randayan sekitar 40 menit, begitu kapal motor melewati Pulau Penatah besar, nampak dengan jelas sekali pulau Randayan yg tidak terlalu jauh lagi.
Penatah Besar

 Pulau Randayan semakin dekat, perasaan kami semakin menggeliat, termasuk yg sedang mabuk lautpun ikut-ikutan bangkit.



before reaching Randayan

After close to Randayan

Begitu sampai, wajah kegembiraan yg nampak dari wajah kami, sesegera mungkin muatan dibongkar ke dermaga utk segera menuju ke pulau.
  Dermaga di Pulau Randayan

Waktu menunjukkan puku 10.47 WIB, kamipun menginjakkan kaki ke pulau kecil nan indah tersebut, sungguh sebuag perjalanan yg sangat seru dan indah, sesuai dengan tujuan kami sendiri.


Daratan Pulau Randayan




Begitu sampai, aku langsung mencari pengelola tempat, begitu ketemu, aku langsung mengambil sebuah cottage utk tempat kami istirahat, begitu sampai di cottage, barang-barang dimasukkan, lalu istirahat sejenak, sambil mempersiapkan perlengkapan utk mancing dan diving.


This entry was posted on Monday, July 12, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

6 comments:

    Anonymous said...

    mantap sekali bos pengalamannya... bisa di share gak bos sekalian rincian biayanya...hehe... biar bisa lebih prepare berangkatnya... terima kasih sebelumnya.. ::D

  1. ... on September 24, 2010 at 11:37 PM  
  2. Donny Ardalando said...

    Utk Penginapan/ Cottage Rp 400.000/ malam.
    Biaya transportasi ada 3 macam:
    1. Speed boat Rp 150.000 PP.
    2. Kapal khusus Rp 100.000 PP.
    3. Kapal motor penumpang biasa Rp 30.000 PP.

    utk opsi 1 dan 2, naiknya harus dari Pasir Panjang.

    Kalau opsi 3, naiknya di Teluk Suak, utk pulangnya ngga bebas, karena jam 7 sudah dijemput dipenginapan.

  3. ... on September 26, 2010 at 11:02 AM  
  4. Anonymous said...

    naek speed nya 150.000 per orang atau per speed??

  5. ... on October 3, 2010 at 9:06 PM  
  6. Donny Ardalando said...

    Semua utk transport per orang, kecuali penginapan.

  7. ... on October 17, 2010 at 10:07 PM  
  8. Anonymous said...

    kalau carter kira2 berapa ?
    untuk kapasitas kapal khusus bisa berapa orang..??

  9. ... on September 21, 2011 at 9:42 PM  
  10. Anggri Nissa Tanjani said...

    waw , asik banget perjalanan nya. jadi pengen kesana :D

  11. ... on May 17, 2013 at 2:05 AM