Hari Rabu, tanggal 22 April 2009, Saka Bakti Husada ranting Sambas mengadakan kembali kegiatan yang cukup sensasional dan menegangkan, yaitu kegiatan Night Crawler.
Maksud Night Crawler sendiri yaitu Penjelajahan Alam dan lingkungan, cuma yang menjadi perbedaannya adalah, penjelajahannya dilaksanakan malam hari.
Sedangkan tujuannya adalah, untuk membuat generasi muda lebih mengetahui alam mereka, baik itu alam terbuka maupun alam dari dimensi yang berbeda ( alam Ghaib ).

Kegiatan tersebut pertamakali dilakukan 2 tahun yang lalu, dengan sambutan yang cukup hangat dan menggembirakan, karena respon dari para anggota positif, kemudian kegiatan itu berlanjut kembali menjadi Night Crawler II, yang lokasi dan rute tempuh hampir sama dengan Night Crawler I, cuma posisi start saja yang diubah, dan rute sekarang diperpanjang dan lebih menantang, karena melewati 3 pemakaman muslim.
Para peserta Night Crawler diwajibkan membawa lampu penerangan masing-masing, tidak diperbolehkan menggunakan yang biasa atau ala kadarnya, harus yang memiliki kondisi ok dan siap pakai.
Untuk lain-lainnya, seperti kegiatan kebanyakan, yaitu konsumsi, perlengkapan lapangan dan pakaian lapangan seperti sepatu boots, topi dan lainnya.

Kegiatan dimulai pukul 18.30WIB, peserta Start dari Puskesmas Terigas menuju finish ke Puskesmas Sambas.


Mengapa Puskesmas, karena Saka Bakti Husada bernaung dibawah Bendera Kesehatan dan pangkalan kegiatan di Puskesmas.
Setelah peserta terkumpul, selesai cek perlengkapan, kemudian dilepas dengan upacara sederhana.


Rute pertama yang ditempuh adalah menuju ke Pertamina Sambas, setelah tiba disitu, perjalanan dilanjutkan lagi dengan mengikuti tanggul persawahan, dengan jarak tempuh kira-kira 1,5KM akhirnya tiba di lapangan bola desa Lumbang Nengen sebagai rest point pertama.
Peserta istirahat sejenak untuk melepas lelah, setelah 20 menit, kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menuju Desa Pendawan, tepatnya dipersimpangan jalan baru yang bisa tembus ke Desa Dagang Barat.


Dari sini, perjalanan dilanjutkan kembali, setelah istirahat sejenak, waktu menunjukkan pukul 20.15WIB, tanpa mengulur waktu, kami lanjutkan perjalanan menuju desa Dagang Barat.
Aroma Spooky mulai terasa disini, karena daerah yang kami lalui adalah hutan desa, lagian yang mengalami hal tersebut cuma peserta saja, jadi pada merinding deh mereka......
Setelah melalui hutan tersebut, masuk ke perbatasan antara desa Pendawan dan Dagang Barat, mulai kembali aroma tersebut, kebanyakan peserta sudah mulai merinding, apalagi di desa Dagang Barat, yang mana daerah tersebut kental akan nuansa mistis, semua peserta tidak ada yang berani bicara, terdiam seribu bahasa, apalagi ketika masuk areal perkebunan, untuk menuju ke rest point kedua, yaitu SDN 24 Dagang Barat, disitu mereka semakin ketakutan, karena tidak jauh dari areal tersebut, merupakan pemakaman muslim yang terkenal angker.


Setelah berhasil menemukan jalan, akhirnya kami berhasil sampai ke SDN 24 Dagang Barat, perasaan aman dan legapun dirasakan.


Waktu istirahat yaitu 20 menit, sementara itu, para peserta diberi tugas untuk membuat peta pita rute perjalanan yang sudah ditempuh.
Begitu selesai, kamipun melanjutkan perjalanan kami menuju daerah pemukiman desa Dagang Barat.Begitu masuk pemukiman, perasaan tenang hinggap dibenak masing-masing peserta, tetapi itu hanya beberapa menit saja, perasaan aneh muncul kembali, begitu rombongan mulai masuk kembali ke jalan yang sudah ditempuh tadi, cuma rutenya saja yang berbeda, karena pintu masuknya dari pemukiman penduduk.
Jalan yang dianggap orang kampung angker dimasuki kembali, karena dari situ ada persimpangan untuk menuju ke desa Angus Tanjung.Kembali mereka membisu seribu bahasa, diam tanpa suara sedikitpun, hanya berhenti satu kali begitu memasuki simpang ke desa Angus Tanjung untuk mengikat tali sepatu yang terlepas.

Setelah selesai, perjalananpun dilanjutkan menuju desa Angus Tanjung melalui pemakaman muslim.
Lalu menyeberang jalan raya dan melanjutkan rutenya hingga ke pinggir sungai untuk melakukan penyeberangan menuju desa Dalam Kaum menggunakan perahu karet yang sudah dibawa dari awal perjalanan.


Perlengkapan penyeberangan dikeluarkan dari dalam tas, yaitu perahu karet, pompa, tali dan Oar ( alat dayung). Perahu dipompa hingga padat, lalu diturunkan ke sungai, kemudian 2 peserta perintis menyeberang untuk mengikat tali sebagai pemandu.
Setelah selesai, pesertapun naik ke perahu karet, 1 perahu 2 orang dengan membawa perlengkapan mereka untuk menyeberang, lebar sungai tersebut kira-kira 30 meter dengan kondisi sungai sedang pasang surut, jadi arus air agak deras.Waktu menunjukkan pukul 21.43WIB, satu yang menjadi beban dipikiranku, 3 orang peserta cewek tidak bisa berenang, tetapi mereka ngotot mau naik ke perahu, tidak ada jalan lain kecuali mereka naik didampingi oleh peserta cowok sebagai pengawal.Setelah mereka berhasil lewat semuanya, akhirnya aku bisa bernafas lega.

Setelah semua selesai menyeberang, perjalananpun kami lanjutkan dengan memasuki gang kecil ( Gang Imam Abbas ) diDusun Kaum, Desa Dalam Kaum.Rute sekarang sudah mulai tergolong nekat, karena menelusuri pinggiran rumah warga pada waktu hampir larut malam, yaitu pukul 22.25WIB.Yang menjadi persoalan, warga setempat tidak mengetahui sama sekali akan kegiatan kami, takutnya dikira pemulung atau maling sekalian, dan benar saja, beberapa pintu rumah warga ada yang ribut hingga keluar rumah untuk menyaksikan ada apa gerangan, oh,...ternyata hanya anak-anak Pramuka.
Boleh dibilang ini bukan Pramuka yang kebanyakan hanya tahu sekedar tepuk tangan, kemah konvensional dan menyanyi, tetapi Pramuka yang senang menguji nyali dan keberanian, baik itu terhadap hal-hal yang berbau mistik ataupun berhadapan langsung dengan masalah dilapangan, ya seperti ini ni, sebagian warga mendekat dan menanyakan kepada kami ada apa gerangan, setelah dijelaskan akhirnya mereka faham dan mengerti sambil menggelengkan kepala, ....emang kalian ini dasar nekat ya......kata warga setempat!!!!
Bagaimana tidak, untuk ukuran mereka sendiri belum tentu mau mengikuti kegiatan sebegini, apalagi ini pesertanya kebanyakan anak usia sekolah!!!

Ok, kita lanjut ceritanya, setelah melalui pemukiman warga, kami mulai lagi berpetualang di pemakaman muslim, kali ini benar-benar tepat melalui pemakaman, karena tidak ada rute yang lain, syukur pemakaman tersebut tidak terlalu luas dan waktupun masih tergolong awal, yaitu 22.43WIB.Setelah berhasil keluar dari pemakaman tanpa kendala sedikitpun, kami melanjutkan perjalanan kembali dengan melalui Makam Sultan Tsyafiuddin II, lalu masuk kembali ke pemakaman umum dan menuju lapangan bola desa Dalam Kaum, disini kami sempat istirahat sejenak, mengingat disinilah rute yang paling berat sekali, karena disini adalah tempat yang paling angker dari setiap tempat yang telah kami lalui.

Waktu menunjukkan pukul 23.13 WIB, suasana secara drastis berubah menjadi mencekam, apakah ini hanya perasaanku saja atau memang semua peserta mengalaminya, tergambar kelelahan diwajah mereka, betapa mereka ingin menyelesaikan rute ini, tetapi muncul rasa takut dibenakku, apakah mau dilanjutkan atau tidak, karena kalau dipaksakan takutnya malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kondisi tersebut bertentangan dengan jiwaku, aku tidak pernah mau menyerah sebelum berusaha semampuku, timbul 2 opsional dibenakku, dilanjutkan atau putar balik ke rute aman, yaitu melalui jalan raya.
Setelah berfikir sejenak dan mendengar gagasan dari peserta, akhirnya kuputuskan untuk menempuh resiko tersebut, sebelumnya kami sempat berdoa bersama-sama agar dihindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Perlahan tapi pasti kaki kami melangkah menuju areal perkebunan dan persawahan warga yang sudah tidak terurus lagi, sepanjang perjalanan yang dilalui penuh dengan semak yang lumayan tinggi, sehingga membuat perasaan khawatirku semakin meningkat, dan disinilah perasaan takutku mulai menguasai diriku, tidak putus-putus aku menyalakan lampu senter kebelakangku, maklum posisiku yang paling belakang dan bertugas sebagai Sweeper sekaligus Guardian mereka semua membuat bulu kudukku berdiri, karena aku tau persis mengenai daerah ini.


Setelah melalui daerah ini, lalu kami menyeberang ketanah sebelahnya dengan sekeping papan, karena tanah tersebut terpisah oleh parit yang sudah tertutup oleh semak yang cukup tebal.


Setelah kesemua peserta berhasil lewat, kini perjalanan dilanjutkan lagi melewati daerah yang lumayan bikin jantung berdetak kencang.

Jarak tempuhnya memang tidaklah terlalu jauh, namun dikarenakan suasana yang terlalu mencekam, jarak yang dekat, bisa saja terasa sangat jauh disebabkan semangat kita yang mulai break.
Didalam kesunyian kami, tiba-tiba terdengar teriakan dari Leading Convoy, memanggil kode 15,.....15,.....15,........!!!!!...yang mana kode tersebut adalah kodeku pribadi, yaitu 15, sedangkan yang memanggil adalah dari kode 01, Leading Convoy.Timbul perasaan cemas dari benakku, ada apa gerangan, secara serentak tanpa dikomandoi, mereka semua berhenti dan tertegun, sambil saling memandang dan bertanya-tanya, ada apa sebenarnya yang terjadi didepan.
Akupun berlari kedepan seraya bergegas ingin tahu permasalahan apa sebenarnya, begitu bertemu dengan 01, nampak diwajahnya perasaan takut untuk melanjutkan perjalanan, tetapi kusemangati agar dilanjutkan, karena kita tidak punya pilihan lain selain melanjutkan perjalanan, karena daerah angker tersebut tinggal 15 meteran saja lagi.Terucap kata ingin tukar posisi dengan yang lainnya, akupun langsung mengajukan diri untuk menjadi leading convoy, tetapi siapakah yang mau dan mampu menggantikan posisiku sebagai Sweeper dan Guardian sekaligus!!
Tidak ada jawaban dari peserta lainnya, akhirnya 01 mengambil keputusan untuk lanjut dan posisi leading convoy tetap dipegangnya.

Perjalanan dilanjutkan kembali, dan hampir melewati kawasan angker tersebut, tetapi baru saja mau menyeberang parit, terdengar.....bruuuukkkkkkk!!!!!!!...... kode 03 terjatuh dipenyeberangan yang terbuat dari kayu, karena salah satu susunan kayu tersebut sudah ada yang lapuk dan rapuh, syukur tidak terjadi apa-apa dengan dia, sebaliknya justru aku merasa cemas kembali, karena disitulah tempatnya yang sangat ditakuti oleh warga setempat, perbedaannya, daerah tersebut berada disebelah kiri persimpangan, sedangkan rute kami disebelah kanan, kalau sempat belok kekiri, dapat dipastikan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kesurupan dan lain-lain........

Akhirnya kami semua berhasil melalui suasana yang mencekam tersebut, tidak ada lagi perasaan takut, karena kami sudah mulai menjauhi lokasi itu dan masuk ke areal persawahan yang terhampar luas membentang.

Disepanjang areal persawahan ini, tidak ada halangan yang berarti, karena suasana malam yang cerah membuat kami semua merasa senang, sekali-sekali terdengar ketawa mereka sebagai tanda kegembiraan mereka atas keberhasilan perjalanan ini.

EIGER BOOTS

Ternyata kegembiraan belum sepenuhnya datang, terhampar halangan baru didepan sana, kondisi tanah persawahan yang becek sekali, membuat peserta semua kewalahan melaluinya, dan sudah pasti, kondisi mereka sangat menyedihkan, seluruh kaki mereka basah oleh lumpur persawahan.Untung sepatu Boots EIGER yang aku pakai anti air, kalau tidak, sudah pasti aku akan berlumpur ria seperti mereka semua.



Setelah berhasil melalui daerah becek tersebut, akhirnya kami pun sampai di jalan tanggul, yang tanahnya cukup keras, kira-kira 10 menit kemudian, kamipun tiba dijalan raya tepatnya disamping Pengadilan Kabupaten Sambas, waktu menunjukkan pukul 23.52WIB.


Tanpa membuang waktu, perjalanan kami lanjutkan untuk mencapai finish, menelusuri jalan raya, kira-kira 15 menit kemudian, akhirnya kami sampai di Puskesmas Sambas, tempat rest point terakhir, sekaligus tempat kami menginap malam itu dan bercerita tentang pengalaman yang baru saja dilalui itu.
Keesokan paginya, kesemua peserta dan aku sendiri pulang menuju kerumah masing-masing dan demikianlah cerita disebalik kegiatan ini, motto kegiatan ini setelah melalui perjalanan ini adalah 3S: Suka, Seru, Seram.......


This entry was posted on Thursday, April 23, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

19 comments:

    Kurniadi Bulhani said...

    kegiatan ini fositif banget buat generasi muda sambas,dari pada "melepak" maaf buat yang pro lepak!!!.yang paling diharapkan adalah tujuan baik yang dapat di ajarkan pada generasi muda,terutama keberanian,kekompakkan ,rasa cinta dan banyak hal yang perlu direnungkan dengan lebih matang,postingnya ok iformatik,tapi mau ditulis tujuannya kegiatan ini diadakan,just "write a traveler"..succes...tahun depan

  1. ... on April 23, 2009 at 7:25 AM  
  2. Donny Ardalando said...

    Thank's for the advice......
    Memang kegiatan ini tujuannya sangat positif, tanpa mengurangi dari maknanya itu sendiri, dan hasil akhir yang kami rasakan adalah semakin eratnya kekompakan antara peserta dan aku sendiri sebagai pelopor kegiatan semacam ini.

    Yang pastinya kami sangat anti dengan budaya "LEPAK", kapan mau maju kalau aktifitas sehari-hari hanya ngumpul dengan bahan pembicaraan yang tidak bermutu dan tidak jelas, they better think it twice just for sure....

  3. ... on April 23, 2009 at 8:30 AM  
  4. Kurniadi Bulhani said...

    woow ternyata anti lepak ya,be good generation !!! ok caranya ambil award semua postingku " my first award " dicopy semua kemuadian dipaste,dan gambarnya Url atau linknya gak boleh diubah,harus link orang pertama yang mengirim gambar itu,caranya copy url gambar dari postingku,karena aku itu punya yang original url. jangan lupa bubuhkan namaku dan puji aku dengan ucapan terima kasih atau lain-lainnya.lalu diedit dengan menjawab pertanyaan "mengapa suka ngeblog?"trus pilih sepuluh atau lebih teman kamu yang betul-betul perlu dikasih award.selamat mencoba...

  5. ... on April 23, 2009 at 1:47 PM  
  6. Kurniadi Bulhani said...

    buat bang dony,,panas banget nih comentarnya...maksih semua atas comentarnya...memang aku akui,kalo bikin posting atau apapun aku kurang teliti atau membaca kembali.mungkin itu masalahnya,comentar ini membangun banget agar aku lebih hati-hati. kalo bagus kan orang bisa tertarik membacanya seperti postingan bang Dony caemm,,,,he..he....kunjung mengunjungi sesama blogger..heeeee

  7. ... on April 24, 2009 at 7:39 AM  
  8. Donny Ardalando said...

    ha,ha,ha.............
    Itu sih namanya kebiasaan, tapi masih bisa dirubah, ubah aja sebelum menjadi darah daging ( kanker kali...!!!)
    Ok, keeps blogging always.....

  9. ... on April 25, 2009 at 9:06 AM  
  10. Anonymous said...

    slam pramuka.

  11. ... on July 5, 2009 at 10:03 PM  
  12. Anonymous said...

    kegiatannya cukup kreatif, menantang dan mendebarkan tapi hati-hati dalam perjalanan, yang paling bahaya itu binatang ulang, tipsnya untuk menjaga diri adalah pake sepatu dan kaus yang tebal, seperti sepatu PDL. jgn lupa pake celana panjang tebal

  13. ... on July 5, 2009 at 10:05 PM  
  14. Anonymous said...

    maaf buka binatang ulang, tapi ular

  15. ... on July 5, 2009 at 10:06 PM  
  16. Anonymous said...

    kalau berani saya tantang anak-anak SBH SAMBAS YNG KATANYA PEMBERANI DAN KREATIF, UTK MEMBAT KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN dgn MASYARAKAT DAN adik-adik pramuka dipangkalan SD dan SMP

  17. ... on July 5, 2009 at 10:09 PM  
  18. Anonymous said...

    JADI SBH BISA MEMBUAT KEGIATAN UTK ORANG LAIN BAIK MASYARAKAT MAUPUN ADIK-ADIK PRAMUKA, BISA G?, SIAP GAK?, BERANI GAK ?, MAU GAK ?, MAMPU GAK ?
    REVISI PESAN SEBELUMNYA BUKAN MEMBAT TAPI MEMBUAT

  19. ... on July 5, 2009 at 10:11 PM  
  20. Anonymous said...

    DARI FEBBY SYAHPUTRA (ANGKATAN SBH 2005)
    JABATAN : ANGGOTA 2005-2006
    KETUA SBH SAMBAS 2005-2006

  21. ... on July 5, 2009 at 10:14 PM  
  22. Anonymous said...

    TANG SALAH TOLEN, REVISI AGEK JADI ANGGOTA TAHUN 2004-2005 BUKAN 2005-2006, maaf sye daaan teliti

  23. ... on July 5, 2009 at 10:16 PM  
  24. Donny Ardalando said...

    Ha,ha,ha......
    Kalau itu tanpa harus diberitahu sudah dilaksanakan!!!!
    Rencana untuk bulan depan, ada perkemahan gabungan antara 2 Sekolah Dasar, yaitu SD 4 Nagur dengan SD 16 Rambi, untuk lokasi kegiatan sendiri masih dirundingkan kedua belah pihak.
    Untuk panitia pelaksana sendiri, tetap kita, Saka Bakti Husada Ranting Sambas.

    Dah kualat kali kau By, nulis pun masih gagap ke !!!!

    Komentarmu bagus, sebuah saran dan juga PR bagi kami.....

  25. ... on July 6, 2009 at 12:19 AM  
  26. Anonymous said...

    kualat si dak, boleh juak kemah gabungan, mudahan tahun kedepan bise semue sekolah dikecamatan sambas. intinye jangan cepat puas thd hal yang dicapai. mun mao SBH bise ngadekan perkemahan wirakarya dgn kegiatan yang sederhana, misalnya fokus kegiatan lingkungan hidup, bentuk kegiatannya seperti penanaman pohon, pembagian abate, penyemprotan nyamuk, nyumbang tong sampah disekolah, seminar tentang kesehatan dengan metode layar tancap atau metode ceramah dari pemateri. kegiatan lain bise seperti penyuluhan kesehatan kepada anak-anak SD dan SMP dgn materi sederhana, misal makanan 4 sehat lima sempurna, PPGD ( menanggulangi korban pingsan, korban tenggelam ), pengenalan obat tradisional dan lebih bagus yang memberikan materi anak SBH sendiri. klo pun daan berbentuk kemah bise berbentuk latihan gabungan yang melibatkan semua unsur, baik pramuka SD, SMP dan SMA serta SAKA yang lain

  27. ... on July 6, 2009 at 7:11 AM  
  28. Anonymous said...

    kualat si dak, semoga sukses ja kegiatan. masih banyak potensi dari lingkungan sambas yang bise diolah menjadi kegiatan

  29. ... on July 6, 2009 at 7:19 AM  
  30. Anonymous said...

    misal masalah budaya sambas yang saat itok dilupakkan, seperti lagu tradisional, permainan tradisional, makanan tradisional, dan lainnya yang bise diolah menjadi sebuah kegiatan yang menarik

  31. ... on July 6, 2009 at 7:25 AM  
  32. Anonymous said...

    tanpa mengurangi rasa hormat kpd teman2 SBH, sya sekadar mengingatkan setiap mengikuti kegiatan jgn lupa membwa obat-obtan mulai dari yang ringan sampai berat dan jgn lupa memperhitungkan resiko yang ada

  33. ... on July 6, 2009 at 7:39 AM  
  34. Donny Ardalando said...

    Sip......Nice info....
    Sangat membangun dan memotivasi kami untuk mengembangkan kegiatan ke depan....
    Cuma sayang untuk sekarang kegiatan SBH utk skala Kabupaten kurang bagus karena anggaran kegiatan kosong sama sekali....

  35. ... on July 8, 2009 at 9:34 AM  
  36. Anonymous said...

    usul kalau bisa ada profil setiap anggota SBH supaya kenal dan setiap berita kegiatan disebutkan siapa saja anggota yang ikut

  37. ... on July 9, 2009 at 9:23 PM