Pada bulan Juli 2008, Anggota Pramuka dari Satuan Karya Bakti Husada Ranting Sambas mengadakan kegiatan Nature Trekking ke Gunung Bawang, dengan beranggotakan 11 orang, yang terdiri dari 4 anggota junior dan 2 anggota senior Putra serta 5 anggota junior Putri dan aku sendiri sebagai Pembina sekaligus penanggung jawab dalam kegiatan tersebut.


Briefing kegiatan dilakukan pada akhir bulan Juni 2008, dengan mengandalkan dana hasil dari kegiatan abatesasi dan pendataan daerah endemis Demam berdarah, terkumpul juga pendanaan untuk konsumsi dan transportasi.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2008, sistem keberangkatan menggunakan transportasi bis
Sambas~Singkawang.
Jam 05.00 WIB semua anggota sudah kumpul disalah satu rumah anggota, terus bis jurusan Singkawangpun akhirnya tiba, lalu semua perlengkapan dan bawaan untuk ke gunung dinaikkan ke bis tsb, setelah semua dimuat didalam bis, lalu bis pun meluncur kearah Singkawang, lalu aku menyusul dari belakang menggunakan motorku dan membonceng seorang anggota yang tidak bisa naik bis dengan alasan mabuk kenderaan.
Dalam perjalananku tersebut tidak mengalami kendala yang berarti, begitu melewati kota Pemangkat, motorku mengalami kebocoran ban belakang pada pukul 05.47WIB didaerah Sinam, terus terang aku kelabakan waktu itu, mengingat tidak adanya bengkel motor yang buka pada jam tersebut.
Setelah jalan kaki sedikit, akhirnya aku menemukan sebuah bengkel tambal ban yang bisa digedor bengkelnya, karena sang pemilik bengkel tinggal dibengkel tersebut.
Tanpa bicara panjang lebar lagi, langsung saja aku minta kepada bengkel tersebut untuk mengganti ban dalamnya dengan yang baru, diperlukan waktu sekitar 20 menit utk menyelesaikan pekerjaan itu, akhirnya kami berangkat lagi ke Singkawang pada pukul 06.10WIB.
Bis rombongan sudah lewat kira-kira 15 menit sebelumnya, akhirnya aku tancap gas dari Pemangkat hingga Singkawang, yang memakan waktu tempuh 35 menit, karena bis rombongan sudah tiba di terminal induk Singkawang, paling tidak hal itulah yang membuatku menjadi terburu-buru.
Belum sampai kota Singkawang, motor mengalami masalah lagi, salah satu baut Blok Silindernya kendor, sehingga kompresi mesin hilang dan menghasilkan bunyi yang kurang enak, setelah selesai mengatur perpindahan kenderaan bis rombongan, dari sebelumnya jurusan Singkawang, lalu menaiki jurusan Singkawang Seluas, lalu rombongan berangkat dan aku memutuskan untuk membongkar mesin yang bermasalah.
Ternyata benar saja, salah satu bautnya kendor dan harus di las menggunakan bahan aluminium, sempat bikin pusing juga, karena proses tersebut memakan waktu yang lama.
Setelah agak dipaksa dan bisa memaklumi, keputusan bengkel akhirnya memperbaiki yang rusak saja, yaitu sebanyak 2 buah baut yang memakan waktu 1 jam lebih.
Sementara menunggu selesai, kutanyakan informasi keberangkatan anggota rombonganku, ternyata mereka sudah separo perjalanan,sedangkan aku masih menunggu servis.
Setelah selesai servis motor, tanpa pikir panjang lagi ,aku langsung berangkat, tetapi sebelumnya singgah dulu ke pasar Kuala Singkawang untuk belanja keperluan konsumsi, tidak banyak yang dibeli, seperti telur ayam 1 kilo, sayuran, ikan kaleng, ikan asin, dan bumbu dapur serta keperluan untuk minum seperti gula, teh, kopi dan lainnya.

Selesai belanja, aku langsung berangkat menuju Kabupaten Bengkayang, dalam perjalanan ini tidak mengalami kendala yang berarti, cuma saja begitu melewati jalan gunung Vandring, anggota yg aku bonceng ketakutan, karena maklum saja, jalan di Vandring berliku-liku karena menanjak sebuah gunung, akhirnya dia minta berhenti sebentar mengambil nafas, setelah tenang, langsung melanjutkan perjalanan yang tidak jauh lagi.

Setelah melewati Gunung Vandring, akhirnya kami sampai juga di persimpangan gunung Bawang, yaitu di desa Sui Betung.
Waktu menunjukkan pukul 12.25WIB, lalu kutancap gas menuju pedalaman, kondisi jalan sangat parah sekali, paling bagus hanya berupa pengerasan yang berupa batu-batu kasar, lainnya, berupa lumpur dan kubangan air.
Karena motorku udah didesain untuk masuk ke medan yang rusak, jadi tidak terlalu bermasalahlah, tetapi kalau motor standar, aduh, ampun deh.......


Kira-kira 10 menit perjalanan, akhirnya aku menemukan rombonganku sedang istirahat kecapean, padahal jalan yang dilalui baru 4 KM, masih 10 KM yang harus dilalui.
Anggota yg sebelumnya ikut berboncengan denganku memutuskan utntuk ikut gabung jalan kaki, lalu kuputuskan untuk membawa tas yang masuk kategori berat, lalu diikat ke motor, supaya dapat mengurangi beban mereka.

Kuperhatikan mereka satu persatu, semua sudah tidak memiliki tenaga lagi, tetapi karena jarak tempuh masih sangat jauh, dengan sedikit memaksa, kusuruh mereka jalan kaki perlahan-lahan agar cepat sampai ke tujuan.

Perlahan tapi pasti, akhirnya mereka sampai juga dijembatan gantung, sebagai tanda bahwa perjalanan mereka sudah dekat, kira-kira 6 KM lagi.Setelah istirahat, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, namun ada 2 orang anggota yang sudah kecapean sekali, lalu kuputuskan untuk membawa 1 orang anggota cowok, dibonceng sambil membawa tas, lalu diantar di desa terakhir, terus menunggu teman-teman yang lain.
Aku pun kembali, lalu menjemput 2 orang anggota yang tertinggal dijembatan gantung, setelah tiba di jembatan gantung, ternyata mereka bersembunyi, setelah ditanya kenapa bersembunyi, ternyata alasan mereka dikejar oleh seekor babi dewasa, nasib merekalah......
Tanpa megulur waktu lagi, mereka kusuruh naik kemotor, terus motor pun dijalankan hingga mendekati rombongan sambil istirahat.
Waktu sudah menunjukkan pukul 145.55WIB, jarak tempuh tinggal 4 KM, kami istirahat disini, lumayan agak lama, kira-kira setengah jam, sambil mengumpulkan tenaga yang masih tersisa.
Setelah dirasa cukup, akhirnya rombongan mulai berjalan kembali, medan yang ditempuh semakin berat , terjal dan menanjak, timbul pikiran dibenakku, mampukah mereka melanjutkan perjalanan, sedangkan hari sudah mulai sore dan sebagian besar terutama yang cewek sudah tidak berdaya sama sekali.
Akhirnya pikiranku tersebut tidak terbukti, mereka mampu melanjutkan perjalanan hingga ke kaki gunung bawang, lalu kusuruh istirahat sejenak disungai, mereka langsung menuju ke sungai semuanya.
Diluar dugaan mereka sama sekali, ternyata airnya sangat bersih dan dingin, apalagi, tanpa berfikir panjang lebar, mereka langsung minum disungai tersebut, cuci muka, dan istirahat sambil main air sungai yang luar biasa dingin, sedingin air didalam kulkas, terpancar semangat baru dari mereka, tidak seperti sebelumnya, lusuh dan tidak bersemangat.Lagipula jarak yang ditempuh sekitar 1 KM lagi, tanpa membuang waktu, mereka melanjutkan perjalanan.

10 menit jalan kaki, tibalah dikaki gunung bawang, disinilah mulainya tantangan baru, jalan licin dan mendaki, perlahan tapi pasti, mereka berusaha mendaki jalan tersebut, walau banyak yang jatuh terpeleset, tetapi tidak mematahkan semangat mereka untuk mencapai tujuan.

Apesnya bagiku, karena satu harian belum makan sama sekali, cuma sebiji telur ayam mentah yang pecah sebagai penambah energi, aku terjatuh dari motor dan tertimpa oleh motor, seluruh tubuhku tertutup oleh motor, syukur tidak terjadi apa-apa, karena hal tersebut terjadi ditanjakan yang licin, rombonganku malah ketawa, setelah puas mentertawai, lalu mereka membantu mengangkat motor, lalu mendorongnya keatas, setelah mencapai permukaan yang agak datar, lalu aku naik kembali diatas motor dan melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal 100 M saja.
Waktu menunjukkan pukul 16.43WIB, akhirnya semua rombonganpun tiba di tujuan, dapat dibayangkan perjuangan mereka, luar biasa, diluar prediksi dan dugaanku, ternyata diluar kemampuan kita, masih tersimpan energi yang suatu saat bisa dimanfaatkan pada saat-saat penting seperti ini.
Hal pertama yang dilakukan mereka begitu sampai ditujuan adalah mandi di sungai yang extra dingin tersebut, luar biasa, wajah capek, lesu, lemah mereka secara spontan berubah menjadi kegembiraan karena keberhasilan mereka mencapai tujuan yaitu Camping di Gunung Bawang.


This entry was posted on Saturday, April 18, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

6 comments:

    brown sugar said...

    Hati hati ya dek...apa lagi musim hujan gini...jangan lupa bawa bekelnya yang cukup....
    Gunung Bawang dimana? Singkawang ? Sambas?

  1. ... on April 19, 2009 at 2:11 AM  
  2. Donny Ardalando said...

    Iya....Emang disini lagi deras-derasnya hujan, tapi ga pa pa, udah biasa.Utk bekal lumayan cukup, walau susah membawanya....
    Itu berada di Kabupaten Bengkayang, dekat kota Singkawang, emang teteh tau tentang Kalbar, atau pernah ke Kalbar !!!???

  3. ... on April 21, 2009 at 5:09 AM  
  4. Kurniadi Bulhani said...

    wah makasih ya komentar kamu,,,terbuka lebih baik didunia maya menurut kamu aku terbuka gak ya?awardnya diambil dunk,,,itu adalah salah satu bukti bahwa para pemblogger care banget ama blogger yang lain itu aja kali alasannya...selain itu biar trafficnya lancar gitu lho...aku waktu stm pengen banget ke gunung bawang,tapi belom kesampaian,aku baru bolak balik gunung gunung sari singkawang,,,

  5. ... on April 22, 2009 at 12:21 AM  
  6. Pak_Ngah said...

    iya don jangan sampai ja kau tampilkan foto adengan mesum di sini,,,,,,,buat aj diri mu happy ending story,,,,,,,,,,,,keyyyyyyyyyyyyyyyy

  7. ... on April 25, 2009 at 9:43 AM  
  8. Blogger Dynamic™ said...

    Nice blog,

    Display a static image at any of the four corners of your blog, never going out of sight, visit = >>Blogger Dynamic™<<

    Thanks..:)

  9. ... on May 2, 2009 at 1:45 AM  
  10. Donny Ardalando said...

    @ Pak Ngah.
    Hah, ada-ada saja pak Ngah...Mungkin Pak Ngah mau nanyakan tentang Video Mesum anak SMPN 2 Sambas yang barusan heboh ya, kalau mau, bisa diatur....:D

    @Blogger Dynamic.
    Thank's for the comment Bro!! Keeps blogging!!!

  11. ... on May 5, 2009 at 12:54 AM