Gunung Bawang, salah satu ikon geografis dari Kalimantan Barat, terletak di Kabupaten Bengkayang dengan ketinggian Altitude 1460 m dari permukaan laut.Dengan status hutan yang dilindungi secara hukum dan adat, membuat hutan di gunung Bawang terjaga kelestariannya.Berbagai jenis kayu yang ada di Kalimantan Barat, ada tertanam disini, termasuk salah satu jenis kayu yang paling mahal dan langka, seperti kayu besi ( Kayu Belian ), masih ada disini.

Bukan hanya itu, untuk satwa-satwa yang dilindungi oleh pemerintah, seperti Beruang madu, Rusa, Orang Utan, Burung Enggang Gading, dan lain -lain masih terdapat disini.Kehidupan mereka tidak terusik disini.
Sangat jarang manusia yang mau naik ke gunung ini, mengingat betapa terjal dan beratnya medan yang ditempuh, sehingga bisa membuat semangat kita menjadi lemah.
Karena keadaan itulah, banyak organisasi pecinta alam yang menjadikan gunung bawang sebagai target
kegiatan mereka.
Ekspedisiku sudah lama bermulai digunung ini, seingatku pertama kali dilakukan pada tahun 2003 lalu, cuma tidak sampai naik ke puncaknya, selain tidak memiliki perlengkapan dan gadget yang memadai, juga tidak memiliki biaya, maklum saja, medan yang mau ditempuh sangat berat dan extrim, sudah pasti tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Setelah sekian lama mengidamkan untuk naik kepuncaknya, akhirnya niatku tersebut tersampaikan juga, yaitu awal 2008 lalu dengan perlengkapan seadanya.
Lamanya perjalanan kami tempuh satu hari penuh, mulai berangkat pada pukul 08.15WIB dan tiba dipuncak pada pukul 17.05WIB.
Dengan persiapan yang tidak cukup, terus perlengkapan yang hanya sekedarnya, seperti kompor gas utk masak plus tabung gas mini 2 kaleng, Solar Panel 25 Watt, Lampu Lantern Led Light merk CMOS 2 buah, perlengkapan masak sekadarnya terus bahan-bahan konsumsi seperlunya, kami masih kekurangan perlengkapan yang sangat penting, yaitu perlengkapan tidur semacam kain, selimut atau yang lebih baik lagi sleeping bed.
Ironis memang, karena selama ini aku mengikuti kegiatan tidak pernah merasa kedinginan, apalagi sampai menggigil.
Begitu selesai mendirikan tenda, masak terus istirahat, apa yang terjadi diluar dugaanku, tenda kami diselimuti oleh awan tebal, yang secara langsung berakibat berubahnya cuaca dari yang semula dingin menjadi sangat dingin sekali, tanpa kain dan diperparah lagi pakaian yang basah, kami betul-betul tidak berdaya karena kedinginan, saking dinginnya, mau bicara saja tidak bisa karena gig kami telah terkunci rapat oleh dinginnya cuaca,diperkirakan suhunya berada dibawah 10 derajat celcius.
to be continued.....


This entry was posted on Thursday, March 26, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

10 comments:

    Kurniadi Bulhani said...

    bang dony ambil awardnya ya!!!!.ok aku suka banget lihat foto diatas itu...kayu belian..ciri khas hutan kita itu...gunung sari juga membawa kita harus berani terbuka bang,apa adanya gitu lho....banyak kenangan bagiku,liput tentang masalah gunung sari ya''''tentang pendakian dan posisinya yang mudah dijangkau dari kota ,selain itu apa sampai sekarang gunung sari menjadi tempat madi bila musim kemarau ..?o ya..aku asli tebas tapi sekolah di stm negri 1 singkawang lulusan 2002/2003 jurusan listrik.bengkelnya dekatan ya!!! he he ...

  1. ... on April 23, 2009 at 2:51 AM  
  2. Kurniadi Bulhani said...

    lupa nih...artikel nya aku ambil buat website ku...boleh gak?

  3. ... on April 23, 2009 at 2:52 AM  
  4. Donny Ardalando said...

    Boleh saja, tidak menjadi masalah................

    Kalau gunung Sari masih dalam planning, secepatnya akan diupload artikelnya, setauku sih sampai sekarang masih menjadi tempat pemandian, tidak hanya musim kemarau, musim penghujan juga lho....
    Bukan berdekatan, tetapi berdampingan, kalau bengkel otomotif baru berdekatan.....

  5. ... on April 24, 2009 at 3:19 AM  
  6. Kurniadi Bulhani said...

    ya gunung sari memang sumber air,,,ya bengkelnya memang dampingan!!! o ya... aduh aku jadi ingat masa lalu di singkawang...kota amoi..!!!

  7. ... on April 24, 2009 at 4:49 AM  
  8. Seti@wan Dirgant@Ra said...

    Artikel yang membuat seakan pembacanya larut dalam petualangan ...... nice post.

  9. ... on May 13, 2009 at 7:11 PM  
  10. Anonymous said...

    Saya juga pernah mengalami pendakian seperti yg saudara alami. Bahkan Pendakian saya yg terakhir menginap di TOP G.Bawang selama Dua malam. Hanya bedanya,kami memiliki manajemen perjalanan. walaupun pasti ada kekurangannya,tapi yg mesti kita ingat Bro! selalu ada EVALUASI. Supaya perjalanan kita dilain hari,telah terminimalisir kendalanya. Thanks!
    VIVA SOIL INDONESIA!!!
    NB: Tinggi TOP G.Bawang 1.146 mdpl
    Kalau tertarik kita boleh tukar pengalaman, kebetulan saya memiliki Peta Asli G.Bawang (JANTOP/BAKOSURTANAL)

  11. ... on November 30, 2009 at 7:40 AM  
  12. Donny Ardalando said...

    @Anonymous:
    Itu sudah lama, tahun 2008 lalu, dan kebetulan memang tidak ada niat untuk naik ke atasnya.Untuk sekarang, saya sudah bolak-balik ke puncaknya,malah sampai 2 minggu diatas/ puncaknya,dengan perlengkapan yang sangat memadai dan gadget serta electricity yg OK.

    Masalah ketinggian saya kurang setuju, karena saya memilikli alat ukur sendiri,dan menunjukkan angka kisaran 1400an meter.

  13. ... on December 17, 2009 at 7:36 PM  
  14. Anonymous said...

    sayang sekali sekarang banyak penebangan liar di gunung bawang.
    belum lama saya muncak banyak sekali para buruh yang menebang pohon2 yang ada di sekitarnya, dan tidak ada saya jumpai satwa2 yang di lindungi.

  15. ... on January 29, 2015 at 5:27 AM  
  16. sugi said...

    Mas bro, boleh minta peta gunung bawang nya ndak?

  17. ... on May 5, 2015 at 8:19 PM  
  18. orangh-utan said...

    kami ada rencana ke sana nihhhh ada yang bisa berbagi pengetahuan perjalanan kesana...salam kenal.
    bisa berttukar pengalaman dengan kami http://makedoniadventures.blogspot.co.id/2015/07/unga-bedawat-4.html
    Pin saya 7cfc4774/085235600077

  19. ... on December 2, 2015 at 4:26 AM